RSS

Pengalaman Program Hamil (Promil) di Jakarta


Woow ternyata hampir 2 tahun saya tidak pernah lagi menyentuh blog ini, padahal niat selalu ada untuk berbagi cerita dan pengalaman di blog ini. Niat itu selalu ada karena sejujurnya saya pun merasa sangat terbantu dari tulisan-tulisan orang yang menshare pengalaman dan ceritanya di blog. Mungkin saja ada pembaca setia blogger saya, mohon doanya yah agar saya istiqomah untuk bisa menyisipkan waktu untuk menulis di blog ini 🙏🙏🙏.

Di postingan kali ini, saya bukan ingin berbagi tentang masalah infertility saya dan suami, namun saya ingin berbagi pengalaman dan informasi seputar pelayanan dokter dan rumah sakit untuk program hamil di Jakarta.And the rest of your post here

IVF Morula

Kami pertama kali ikut promil Tahun 2013 di RS Bunda International atau biasa di kenal dengan Klinik IVF Morula. Saya sudah pernah sedikit berbagi cerita tentang program hamil tersebut di sini. Kami pertama kami bertemu dengan dokter Caroline, profile tentang dokter Caroline bisa di lihat pada link ini. Dokter Caroline orangnya sangat ramah, sabar dan friendly. Jika kita pasangan yang baru saja menikah, beliau akan menjelaskan dengan detail proses pembuahan dan juga detail alat kelamin wanita dengan alat peraga.

Setelah vakum 2 tahunan di program hamil secara medis, tahun 2018 ini saya kembali ke RS ini untuk memulai Promil, namun saya ingin mencoba dokter lain yang bagus tapi juga tidak terlalu ramai. Sebenarnya sejak Tahun 2017 kami ingin berkonsultasi dengan Dokter Ivan Sini yang sangat terkenal dengan keahliannya pada Program IVF (bayi tabung) bahkan banyak artis-artis yang berhasil hamil dengan beliau, namun periode itu kami mendapatkan informasi bahwa beliau tidak dapat menerima pasien baru.

Karena kami males kalo harus antri panjang sampai 3-5 jam setiap konsultasi, akhirnya kami memilih Dokter Anggi yang antriannya masih berbilang normal. Profile Dokter Anggi dapat di lihat dilink ini . Saya dan suami memiliki kesan yang berbeda untuk Dokter Anggi, buat saya Dokter Anggi tidak seramah dan sehangat Dokter Caroline. Ketika kita menanyakan "A" dia hanya akan menjelaskan "A" jadi agak terkesan singkat-singkat. Sedangkan menurut suami Dokter Anggi ini orangnya to do point, dan langsung memberikan step-step yang harus di ambil ketika hasilnya begini atau begitu.

Biaya konsultasi di RS ini dari tahun 2013 ke tahun 2018 cukup mengalami kenaikan yang signifikan, entah karena inflasi atau BBM naik :). Waktu tahun 2013 biaya konsultasi sekitar 350 sd 400 ribuan termasuk cetak hasil USG transvaginal, sedangkan tahun 2018 mencapai 600 sd 700 ribuan hanya untuk biaya konsultasi dan USG saja.

Kesan kami untuk pelayanan di RS ini secara keseluruhan cukup baik, ruang tunggunya pun nyaman dan bersih. Namun antriannya tidak terlalu jelas, jadi tidak ada layar monitor yang menginformasikan pasien yang sedang berkonsultasi sudah di nomer urut berapa. Waktu tahun 2013 saya ke sana parkirnya agak sempit, namun sekarang sudah ada lahan parkir tersendiri yang cukup luas yang letaknya tepat berada di samping RS ini.

RSIA Bunda

Pada tahun pertengahan 2015, setelah googling bersama dengan Sahabat kantor saat itu memutuskan untuk mengikuti Program Hamil di RSIA Bunda dengan Prof. Dokter Wahyu Hadisaputra Sp.OG KFER. Saya dan teman saya memilih beliau, karena beliau memiliki gelar KFER yang artinya beliau adalah ahli fertility atau spesialis kesuburan. Antriannya masyaAllah, saya dan teman saya daftar atau ngambil nomer jam 17.00 WIB, namun baru konsultasi jam 23.30 WIB.

Kesan saya berkonsultasi dengan beliau orangnya tegas, tidak terlalu banyak basa basi dan langsung to do point tanpa memberikan penjelasan yang detail untuk pasien barunya. Jika tidak ditanya yah penjelasannya akan seadanya ajah, mungkin karena pasiennya terlalu banyak. Untuk kasus saya, malam itu saya langsung di berikan surat rujukan untuk tindakan laparaskopi 3 hari kemudian :(. Namun teman saya yang program hamil dengan beliau langsung di minta tes darah lengkap yang biayanya sekitar 7 jutaan tanpa menjelaskan detail item per item test darah yang di lakukan. Alhamdulilahnya ternyata teman saya sebenarnya saat itu memang sudah hamil sekitar 2 mingguan, karena setelah tes darah dan kembali konsultasi ke dokter, dokter menyatakan bahwa dia sedang hamil. Profil Dokter Wahyu bisa di lihat dilink berikut yah.

Kalo saya pribadi kurang sreg dengan Dokter wahyu alasan utamanya karena nggak kuat sama antriannya yang panjang banget. Dan waktu konsultasi dengan  dokternya jadi kurang maksimal ketika kita dapat giliran konsultasi nomer buncit. Teman saya sangat menyukai Dokter Wahyu karena menurut suaminya Dokter Wahyu orangnya detail dan sudah sangat senior dan berpengalaman. Supaya mendapatkan konsultasi yang maksimal, teman saya selalu konsultasi di hari Sabtu dan jam 07.30 pagi WIB sudah datang untuk ambil nomer.

RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

Saya ke RS ini kalo tidak salah untuk mendapatkan second opinion atas tindakan yang di rekomendasikan oleh Dokter Wahyu untuk tindakan laparaskopi. Saya memilih Dokter Stella Mansyur, profil nya bisa di temukan disini.

Dokter Stella ini bukan hanya cantik tapi beliau juga super ramah, friendly, care, baik dan enak untuk di ajak diskusi atau curhat. Kita bisa berkonsultasi dengan nyaman, karena beliau memperlakukan kita bukan seperti pasien tapi lebih seperti teman. Berdasarkan pengalaman saya beliau adalah dokter terbaik yang pernah saya temui. Kamu bahkan bisa berkonsultasi dengan beliau via whatsup.

Pada tahun 2015, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan laparaskopi dengan beliau. Beliaulah yang sangat berjasa untuk membantu 'debat' dengan asuransi sehingga tindakan laparaskopi yang di lakukan untuk saya bukan termasuk tindakan kesuburan tapi lebih tindakan kesehatan. Laparaskopi di lakukan supaya saya tidak menderita melulu setiap haid dan kekurangan ‘hb’ setiap bulan karena volume darah yang keluar terlalu banyak. Asuransi akhirnya menyetujui diagnose dan penjelasan yang diberikan dokter Stella karena faktanya memang banyak wanita yang berhasil hamil bahkan memiliki anak sampai 2 atau 3 walaupun dia memiliki kista.
Proses investigasi dari asuransi sampai akhirnya di setujui sekitar 1 – 1,5 bulanan. Investigasi di lakukan oleh asuransi karena ketika saya di konfirmasi melalui telepon, saya menyebutkan bahwa saya pernah ke Dr Wahyu di RS Bunda dan menurut asuransi berpendapat karena Dokter Wahyu merupakan ahli kesuburan maka mereka mencurigai tindakan laparaskopi tersebut sebagai tindakan untuk kesuburan. Detail tentang pengalaman saya laparaskopi akan saya ceritakan di lain kesempatan yah 😊.

RS Siloam Asri

Saya ke RS ini untuk berkonsultasi dengan Dokter Ponco Birowo, beliau adalah dokter yang di rekomendasikan oleh Klinik IVF Morula. Sebenarnya dokter tersebut juga praktek di RSU Bunda namun karena saat itu kami ingin mengejar jadwal prakteknya beliau, maka kami memutuskan untuk bertemu dengan beliau di RS ASRI Duren Tiga yang sekarang namanya sudah berubah menjadi RS Siloam Asri. Profil Dokter Ponco bisadi baca di sini. Dokternya cukup ramah, menjelaskannya secara detail dengan menggunakan ipad-nya. Namun ketika merekomendasikan tindakan yang harus di ambil, beliau tidak dapat memberikan jaminan bahwa promil-nya bisa berhasil 😂😂

Saya tahu bahwa keberhasilan promil tersebut hanya di tangan Allah SWT namun jika kita di rekomendasikan untuk suatu tindakan tapi hasilnya belum pasti, yaah susah juga sih. Jadi beliau hanya memberikan penjelasan yang sangat umum. Pada saat itu, saya sangat ragu untuk mengikuti rekomendasi yang anjurkan oleh beliau dan alhamdulilahnya untuk kasus saya keputusan tersebut adalah keputusan yang tepat dan saya mengetahuinya setelah bulan Agustus 2018 kemarin saya mengikuti promil di Penang.
Sebenarnya ada beberapa RS dan dokter lagi yang pernah saya kunjungi seperti di RS Hermina Sunter, RS Hermina Bogor Yasmi, RS Mita Keluarga Depok, RS Royal Progress dan RS Islam Jakarta. Namun saya kesana hanya 1x untuk mendapatkan second opinion terutama sebelum mengambil tindakan laparaskopi atau hanya konsultasi umum, yang dokternya untuk saya juga tidak terlalu berkesan 😔😔.

Bulan Agustus 2018 kemarin, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan promil di Penang – Malaysia. Bagaimana cerita promil saya di sana? Tunggu di tulisan saya selanjutnya yah 😉.

Read More!

Ku Pinang Kau Dengan Bismillah


Secara waktu, mungkin ini bukan saat yang tepat untuk menulis karena masih banyak dokumen-dokumen tender yang masih harus disiapin, report-report kunjungan yang masih terpending, kontrak-kontrak yang harus difinalisasi, bahkan bahan presentasi untuk ngasih training minggu depan ke kantor provinsi pun masih belum bisa terjamah walaupun saat sampai dirumah waktu sudah menunjukkan pukul 8.30WIB. Sebelum merebahkan badan ke kasur, mungkin lebih baik jika menyempurnakan ibadah malam jumat ini dengan Yasinan. Tapi nyatanya Allah lebih memberikan semangat untuk menggerakan hati dan tangan ini untuk terus mengetik sambil mendengarkan lantunan Surat Yasin dari youtube, menuliskan sebuah cerita, kisah dan pemikiran yang ku sebut saja judulnya “Ku Pinang Kau Dengan Bismillah”. Setiap perempuan pasti punya ceritanya sendiri sampai akhirnya dia ditakdirkan menemukan tulang rusuknya. Ada yang sudah pacaran bertahun-tahun tapi akhirnya berjodoh juga, ada yang hanya bertemu 1 kali taaruf dan langsung berjodoh, ada lagi yang sudah pacaran bertahun-tahun bahkan sudah sampai lamaran dan sewa gedung tapi tidak juga berjodoh. Bahkan hal yang paling ekstrem yang pernah saya tahu ketika pasangan yang bertaaruf, kemudian menikah tapi pernikahannya hanya bertahan 2-3 bulan. Yang sampai saat ini perempuannya masih sendiri tetapi mantan suaminya malah sudah menikah lagi hanya dalam jarak 1 tahun sejak pernikahan pertamanya. Yaah kita memang tidak akan pernah tahu siapa, dimana dan kapan waktu yang tepat kita menerima ucapan ijab qobul dari sang pangeran, sang imam dunia akhirat, sang penyempurna, sang suami, sang pemimpin keluarga yang akan menjadi ayah untuk keturunan kita. Semuanya penuh misteri, mungkin terkadang kita merasa lelah menunggunya, kita lelah memanggilnya lewat doa-doa kita, kita merasa lelah bersabar, kita lelah selalu menumbuhkan harapan-harapan dan mimpi-mimpi kita untuk bisa hidup bersama dengan seseorang yang kita inginkan tapi Allah masih belum juga memberikan petunjuk dan jalanNya. Saya merasa cukup terkejut ketika sahabat saya sangat bersemangat dan berseri-seri mengatakan bahwa pacarnya akan segera melamar dan menikahinya bulan depan. Yang membuat saya terkejut bukan karena acara lamaran dan pernikahannya yang akan dilakukan bulan depan. Yang membuat saya terkejut adalah bagaimana bisa seseorang laki-laki yang tadinya sempat menggantungkan sahabat saya yang sudah menjadi pacarnya sejak 9 tahun lalu, dan berpaling ke wanita lain bahkan sudah berencana untuk menikahi wanita tersebut, namun karena ditolak oleh keluarga wanita tersebut, dia langsung dengan sekejab memutuskan untuk menikahi sahabat saya. Subhanallah….Maha Suci Allah yang menakdirkan segala sesuatu yang terbaik namun sebagai manusia mungkin kita tidak tahu rahasia kebaikan yang menjadi takdirNya. Dalam hati saya, sungguh sangat senang dan bersyukur akhirnya sahabat saya menikah. Karena saya tahu, sudah banyak air mata, pengorbanan, kesetiaan dan kesabaran yang dia lakukan agar pacarnya bisa menjadi imam dunia dan akhirat untuknya. Mungkin mukena dan sajadahnya pun sudah menjadi saksi bisu bulukan (baca bertahun-tahun) yang selalu mendengar sahabat saya menyelipkan nama laki-laki yang dia harapakannya di setiap lantunan doa-doanya. Dia tetap setia dan bertahan menjaga kesucian cintanya untuk pacarnya itu, walaupun dia sudah tahu betul berapa banyak wanita yang sudah menjadi korban kegombalan sang pujaan hatinya itu. Disisi lain, hati ini merasa iba dan miris karena saya juga mengetahui bagaimana karakter sang pujaan hatinya itu yang terlihat cukup lugu, pendiam, penyayang, perhatian tapi ternyata penebar cinta palsu, penebar kata-kata romantis ke semua wanita, pemburu cinta wanitaa yang saya sendiri nggak bisa mengambil benang merah dari perempuan yang pernah di”jajalin” dan ditinggalin olehnya. Kalo playboy kelas kakap pastinya akan dengan mudah bisa ditarik benang merah dari wanita-wanita yang pernah disinggahinya. Sebut saja penyanyi tenar seperti “ariel” kita bisa dengan mudah tahu bagaimana sosok wanita-wanita yang masuk dalam kriterianya. Tapii..tidak untuk lelaki ini, saya dan sahabat kami yang lain, sulit sekali mengetahui sosok wanita yang masuk kriterianya, itulaah akhirnya kita menyebutnya “playboy cap ikan asin”. Yang bisa menarik kucing-kucing anggora yang cantik-cantik tapi begitu dikunyah, bisa-bisa langsung dilepeh sama para kucing cantik itu. (koq jadi kucing yaah…mule nggak singkron ni sepertinya antara mata, tangan dan pikiran hehehe). Sebagai manusia dan perempuan biasa, pastinya saya sangat berharap sahabat saya tidak jadi menikah dengan pujaan hatinya itu. Ditambah lagi ketika saya tahu, lelaki itu yang seharusnya menghadap dan meminta ke orang tua sahabat saya untuk menikahi anaknya, malah berleha-leha liburan ke luar negeri karena alasan tiketnya sudah lama dibeli. Jika belum menikah saja sudah dinomor 2-kan, apa kabar jika sudah menikah?? Apakah sebegitu sepele dan semudah itu utk mendapatkan seorang wanita?? Tapi disisi lain saya tahu, Allah SWT lah yang Maha Mengetahui segalanya, dia yang tau yang terbaik untuk hambaNya. Mungkin saja menikah dengan sahabat saya bisa membuat lelaki itu lebih mengerti, memahami dan bertanggung jawab untuk menjaga cinta dihatinya yang hanya ada satu nama untuk seorang istri yang sudah dia nikahi nantinya. Jika pun lelaki itu tetap menjadi playboy cap ikan asin, semoga segala apa yang dilakukannya menjadi ladang pahala bagi istrinya nanti yang insyaallah akan dijamin menjadi salah satu penghuni surgaNya Allah SWT. Wuallahu alam bishawab. Buat siapapun yang saat ini sedang galau dan sedang menunggu untuk bertemu dengan tulang rusuknya…bersabarlah, perbanyaklah istikarah, tahajud, puasa senin kamis, arrahman dan yasinan setiap abis magrib…insyaAllah, Allah akan segera memberikan petunjuk dan hidayahNya untuk membuat hati kita yakin bahwa dialah jodoh yang terbaik yang kita butuhkan yang mungkin saja tidak sama dengan yang kita inginkan. Jika kita sudah melibatkan Allah dalam urusan ini, walaupun dia mungkin tidak sebaik yang kita harapkan….insyaAllah tidak akan pernah ada penyesalan setelah menikah dengannya. Karena ikatan pernikahan itu, tidak mudah, tapi juga tidak sulit, tidak selamanya ketawa, tidak selamanya juga menangis, tidak selalu sehati, tidak selalu juga sejalan….yang pasti apapun masalah, cobaan, dan keadaan yang terjadi setelah kita menikah insyaAllah semuanyaa akan terlewati asalkan keduanya bisa selalu saling menerima, saling memaafkan dan saling SETIA. Last but not least, terima kasih Allah SWT Engkau sudah memberikan tulang rusuk yang saya butuhkan bukan apa yang saya inginkan. Yang saya inginkan mungkin lebih baik dari yang saya butuhkan, tapi yang saya inginkan belum tentu bisa mencintai, memberikan kebahagiaam dan menuntun saya untuk semakin mencintai Allah SWT. Untuk suamiku tersayang Nasrul Fata, terima kasih sudah memilih, berani menghadap dan meminta ku dari orang tuaku. Moment malam itu disaat kamu dengan segenap kebranian yang kamu miliki, dgn perkataan yang terbata bata, yg aku juga tau mukamu berkeringat tapi kamu berhasil menunjukkan kesungguhan dan keseriusan mu untuk meminangku. Terima kasih untuk kelembutan, kesabaran, kepalabatuannya yang membuat kita sama-sama belajar arti pernikahan yang sesungguhnya. Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan meridhoi pernikahan kita dan segera mengabulkan semua doa, impian, harapan dan cita-cita kita Amiiinnnn YRA..... Happiness is a decision, you are as happy as you decide to be. Selamat bermalam jumat hehehe.....^^V -- 20160310 LikeShow more react Read More!

Rencana Program Hamil dan Umroh


Semenjak program hamil yang pertama, saya dan suami sering bergoogling ria mencari informasi, referensi tentang perjuangan dari pasangan-pasangan hebat yang ikut program hamil demi mendapatkan si buah hati. Banyak sekali kisah sukses yang membahagiakan tentang perjuangan mereka, tapi tidak sedikit juga yang sudah bertahun-tahun berjuang dan masih harus terus berjuang……Saya jadi tahu bahwa perjuangan kami masih jauh jika dibandingkan dengan kisah-kisah mereka. Perjuangan itu harus mempersiapkan waktu dan tenaga untuk bolak balik konsultasi yang ngantriinya berjam-jam, uang yang tidak sedikit bahkan sampai ratusan juta rupiah, dan yang paling penting adalah kelapangan jiwa, mental dan pikiran yang harus ikhlas untuk menerima hasil apapun. Saya bisa sampai meneteskan air mata ketika membaca kisah yang sangat mengharukan tentang perjuangan mereka.



Dari kisah yang paling mengharukan yang pernah saya baca adalah ketika sel telur dan spermanya sudah diambil, tetapi kedua sel tersebut tidak mau saling menyatu sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya proses pembuahan dan perjuangan mereka terhenti sampai disitu :'( :'( :'(. Padahal ketika pembuahan itu terjadi, proses yang harus dilalui masih panjang….dari pembuahan itu akan dinilai berapa sel yang berhasil menjadi embrio dan sehat. Kemudian embrio itu dimasukkan ke dalam rahimnya si istri dan harus menunggu sekitar 1-2 minggu, apakah embiro tersebut berhasil menempel dirahimnya atau tidak. Jika embrio berhasil menempel dirahimnya, berarti kehamilan itu terjadi tapi jika sebaliknya berarti proses bayi tabung itu gagal. Setelah melalui beberapa proses dan pemeriksaan intens dengan beberapa dokter, kemungkinan besar secara ilmu kedokteran salah satu cara yang dapat kami lakukan untuk mendapatkan si buah hati adalah dengan program bayi tabung. Program yang biayanya hingga ratusan juta rupiah, tapi hasilnya tidak dapat dipastikan berhasil!! bahkan beberapa sumber menyatakan persentase keberhasilannya hanya 20% - 50% saja. Prosesnya pun tidak mudah, ada beberapa periode yang mengharuskan istri selama berhari-hari harus disuntik gonal yang lamanya tergantung kualitas telur si istri dan pada kasus ekstreem suami harus dibiopsi untuk diambil sel spermanya. 


Saya dan suami sepakat jika kita ingin ikut program bayi tabung itu, kita harus sudah punya persiapan yang mateng mulai dari waktu, biaya, mental dan pikiran serta tingkat keimanan, ketauhidan, kepasrahan, keikhlasan, dan kesabaran yang tinggi sehingga siap untuk menerima apapun hasilnya. Cara Allah memberikan hidayah kepada hambaNya untuk menjadi tamuNya tentu berbeda-beda. Proses yang kami lalui ini menjadi hidayah untuk kami melakukan ibadah umroh. In syaa Allah dengan umroh, hati kami lebih mantab dan siap untuk melanjutkan program hamil apapun yang nanti akan kami ambil. Mungkin secara ilmu kedokteran bayi tabung adalah alternatifnya, tapii saya yakin ilmunya Allah SWT lebih luas dari ilmu apapun dialam sejagad raya ini, tidak ada yang tidak mungkin jika Dia berkehendak. “Sesungguhnya urusanNya, apabila Dia menghendaki sesuatu dan Dia berkata jadi, maka jadilah sesuatu itu…” (Yaasiin: 82). Jadi tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. 

Pucuk dicinta ulam pun tiba, tiba-tiba sodara kami mengirimkan sms tentang informasi umroh promo. Sempet ragu juga karena murah banget jika dibandingkan dengan umroh regular. Biaya paketnya sekitar Rp 12,800,000 – 16,300,000 tergantung kapan kita melakukan pendaftarannya. Sempet googling dan tanya sana sini tentang travel dan program promonya. Kami juga kepikiran daripada ikut promo regular untuk kami berdua sekita Rp 50jutaan, lebih baik ambil yang promo jadi kita bisa nawarin ibu dan ibu mertua untuk ikutan umroh bareng. Akhirnya bismillah… kami ambil paket umroh untuk ber-4, yang saat kita bayarkan rencana keberangkatannya adalah akhir Desember 2015. Resiko umroh promo itu adalah pembayaran yang harus dilakukan diawal satu tahun sampai 6 bulan sebelumnya; ketidakpastian waktu, yang nentuin kapan pastinya tanggal keberangkatan adalah travelnya bukan kita!! Travel akan memberikan kepastian waktunya 1 bulan sebelum keberangkatn; tambahan biaya jika nilai rupiah melemah aka nilai dollar meningkat; informasi pengumpulan dokumen yang mendadak.
Read More!

Pilihan Setelah Menikah, Beli Rumah atau Mobil Dulu Yah ?


Sudah lama sekali banyak hal yang ingin saya tulis diblog ini tapi tidak pernah kesampean. Keinginan selalu ada, tapi sayangnya mood tidak sejalan dengan keinginan hehehe….Sekitar 1,5 tahun lalu saya dan suami bingung ingin membeli rumah atau mobil terlebih dahulu? Apakah akan membeli cash atau kredit? Berapa lama jumlah uang yang dapat kami kumpulkan untuk bisa membeli salah satunya. Saat itu, walaupun kami memiliki keinginan untuk membeli rumah atau mobil bukan berarti tabungan kami sudah mencukupi untuk membeli secara cash mobil apalagi rumah :). Mungkin saat itu uang kami hanya dapat membayar DP 20%an saja jika kami memutuskan untuk membeli mobil. Tapi kami tidak segan untuk bermimpi dan mulai mencari cari harga-harga rumah dan mobil. Karena kami yakin mimpi dan sugesti pikiran kita dapat menjadi energi yang luar biasa untuk mewujudkan keinginan ataupun doa kita (prinsip quantum ikhlas).

Beberapa pertimbangan yang terpikirkan oleh kami jika membeli rumah terlebih dahulu: (1) Jika kredit tentunya akan ada tagihan cicilan setiap bulan selama minimal 5 sampai dengan 25 tahun (tergantung berapa lama jangka waktu yang akan kita ambil). Jika sudah ada fixed cicilan tiap bulan sampai segitu lamanya, berarti baru bisa nabung beli mobil setelah rumah lunas dong. (2) Membeli rumah kalo lokasinya strategis harga jualnya bisa naik, tapi sebaliknya jika lokasinya kurang strategis dijual pun akan sulit. (3) Rumah yang tidak segera ditempati biasanya akan ada yang lapuk. (4) Rumah bisa dikontrakin, tapi ketika dikontrakin bisa jadi rumah tersebut kotor tergantung dari si pengontraknya sih. (5) Orang tua masih sangat keberatan kami mengontrak apalagi pindah rumah, maklum nasib hanya 2 bersodara. Pertimbangan jika kami membeli mobil: (1) Mobilitas kami sangat tinggi, sedangkan kendaraan umum dan taksi diJakarta kurang bersahabat. Taksi kalo bukan blue bird pasti ada ajah resehnya yang bikin hati dongkol. (2) Cicilan mobil lebih sebentar 2 – 5 tahun jika dibandingkan dengan cicilan rumah. (3) Harga mobil bukan meningkat seperti rumah tapi malah akan menyusut setiap tahunnya. (4) Biaya perawatan mobil dan service berkala menjadi pengeluaran yang rutin, bukan menjadi investasi seperti rumah. (5) Dengan mobil transportasi untuk kemana-mana mudah, tidak keujanan dan kepanasan. Ya, kira-kira itulah beberapa pertimbangan saya saat galau ingin membeli rumah atau mobil terlebih dahulu. Karena kami merasa mobilitas kami cukup tinggi dan toh orang tua pun masih keberatan kami pindah rumah jadi kami memutuskan untuk membeli mobil terlebih dahulu. Alhamdulilah akhirnya sekitar 1 tahun tepat ulang tahun saya tahun lalu, kami bisa membeli sebuah mobil tanpa kredit. Mobil sederhana yang penting buat kami ada transportasi yang tidak keujanan dan kepanasan, bisa mengangkut lebih dari 4 orang supaya bisa pergi bareng-bareng keluarga, bukan mobil sejuta umat (istilah bapak saya untuk mobil umum yang biasa disewakan), dan yang paling penting mobil tersebut bisa masuk digang sempit rumah orang tua saya…hehehe… Dengan kondisi itu, nggak sulit untuk kami menemukan mobil yang pas. Cita-cita saya dari dulu sebenarnya ingin punya livina, tapi berhubung panjangnya nggak bisa masuk di gangannya jadi nggak bisa dijadiin pilihan sama seperti Rush atau innova yang pingin dijadiin alternatif tapi dengan terpaksa harus dicoret. Pinginnya beli jazz merah, tapi berhubung muatnya cuma 4 sampai 5 orang, jadi dicoretlaah dari pilihan. Freed pun sempat menjadi alternatif pilihan, tapi karena suami kurang suka dengan pintu sliding dan tempat duduknya, akhirnya pilihan jatuh ke Mobilio RS. 


Beberapa bulan terakhir lihat lihat lokasi rumah dan harganya, tiba-tiba saya bilang ke suami…mungkin dulu kita salah ambil keputusan, mungkin seharusnya kita dulu nggak beli mobil baru tapi beli mobil yang second. Kebetulan ada sodara yang membeli mobil livina second dengan harga 130jutaan. Saya bilang sama suami coba dulu kita beli mobil second uang yang keluar cuma 150jutaan, bisa saving 100jutaan untuk beli rumah. Baru siang tadi ketika cerita-cerita dengan teman dikantor yang punya pengalaman beli mobil second, saya merasa bahwa kami nggak salah ambil keputusan dengan membeli mobil baru. Berdasarkan pengalaman mereka biaya perawatan mobil second jauh lebih tinggi jika dibanding mobil baru. Malah biaya perawatannya bisa seperti beli kredit mobil baru yang tiap bulannya ada ajah part yang harus diongkosin. Mungkin mobil second bisa jadi alternatif pilihan untuk orang-orang yang mengerti mesin atau mengetahui dengan jelas siapa si empunya terdahulu.


Bulan ini tepat 1 tahun sejak mobil tsb kami beli, biaya yang harus dikeluarkan untuk pajaknya sekitar 3,5jutaan dan asuransinya 3,5 – 6,2 jutaan tergantung asuransi mana yang dipilih. Mungkin jika 1 tahun lalu saya membeli rumah terlebih dahulu pun saya akan tetap mengeluarkan biaya perawatannya (misalnya listrik, air apalagi jika rumah tersebut tidak ditempati). Jadi kesimpulannya beli rumah atau mobil duluan, kembali ke prioritas masing-masing. Apapun pilihannya pasti ada resiko dan manfaatnya masing-masing. Semoga tahun depan sudah bisa mendapatkan kunci cluster amiinnn allahuma amiin yra...
Read More!

# Customized by : eKa daSwinDar ® Copyright June, 2011 Redesign Feb, 2014. All rights reserved #
} }