Woow ternyata hampir 2 tahun
saya tidak pernah lagi menyentuh blog ini, padahal niat selalu ada untuk
berbagi cerita dan pengalaman di blog ini. Niat itu selalu ada karena
sejujurnya saya pun merasa sangat terbantu dari tulisan-tulisan orang yang
menshare pengalaman dan ceritanya di blog. Mungkin saja ada pembaca setia
blogger saya, mohon doanya yah agar saya istiqomah untuk bisa menyisipkan waktu
untuk menulis di blog ini 🙏🙏🙏.
IVF
Morula
Kami pertama kali ikut promil
Tahun 2013 di RS Bunda International atau biasa di kenal dengan Klinik IVF
Morula. Saya sudah pernah sedikit berbagi cerita tentang program hamil tersebut
di sini. Kami pertama kami bertemu dengan dokter Caroline, profile tentang
dokter Caroline bisa di lihat pada link ini. Dokter Caroline orangnya sangat
ramah, sabar dan friendly. Jika kita pasangan yang baru saja menikah, beliau
akan menjelaskan dengan detail proses pembuahan dan juga detail alat kelamin
wanita dengan alat peraga.
Setelah vakum 2 tahunan di
program hamil secara medis, tahun 2018 ini saya kembali ke RS ini untuk
memulai Promil, namun saya ingin mencoba dokter lain yang bagus tapi juga tidak
terlalu ramai. Sebenarnya sejak Tahun 2017 kami ingin berkonsultasi dengan
Dokter Ivan Sini yang sangat terkenal dengan keahliannya pada Program IVF (bayi
tabung) bahkan banyak artis-artis yang berhasil hamil dengan beliau, namun periode
itu kami mendapatkan informasi bahwa beliau tidak dapat menerima pasien baru.
Karena kami males kalo harus antri
panjang sampai 3-5 jam setiap konsultasi, akhirnya kami memilih Dokter Anggi
yang antriannya masih berbilang normal. Profile Dokter Anggi dapat di lihat dilink ini . Saya dan suami memiliki kesan yang berbeda untuk Dokter Anggi, buat
saya Dokter Anggi tidak seramah dan sehangat Dokter Caroline. Ketika kita
menanyakan "A" dia hanya akan menjelaskan "A" jadi agak
terkesan singkat-singkat. Sedangkan menurut suami Dokter Anggi ini orangnya to
do point, dan langsung memberikan step-step yang harus di ambil ketika hasilnya
begini atau begitu.
Biaya konsultasi di RS ini
dari tahun 2013 ke tahun 2018 cukup mengalami kenaikan yang signifikan, entah
karena inflasi atau BBM naik :). Waktu tahun 2013 biaya konsultasi sekitar 350
sd 400 ribuan termasuk cetak hasil USG transvaginal, sedangkan tahun 2018 mencapai
600 sd 700 ribuan hanya untuk biaya konsultasi dan USG saja.
Kesan kami untuk pelayanan di
RS ini secara keseluruhan cukup baik, ruang tunggunya pun nyaman dan bersih.
Namun antriannya tidak terlalu jelas, jadi tidak ada layar monitor yang
menginformasikan pasien yang sedang berkonsultasi sudah di nomer urut berapa.
Waktu tahun 2013 saya ke sana parkirnya agak sempit, namun sekarang sudah ada
lahan parkir tersendiri yang cukup luas yang letaknya tepat berada di samping
RS ini.
RSIA
Bunda
Pada tahun pertengahan 2015,
setelah googling bersama dengan Sahabat kantor saat itu memutuskan untuk
mengikuti Program Hamil di RSIA Bunda dengan Prof. Dokter Wahyu Hadisaputra
Sp.OG KFER. Saya dan teman saya memilih beliau, karena beliau memiliki gelar
KFER yang artinya beliau adalah ahli fertility atau spesialis kesuburan.
Antriannya masyaAllah, saya dan teman saya daftar atau ngambil nomer jam 17.00
WIB, namun baru konsultasi jam 23.30 WIB.
Kesan saya berkonsultasi
dengan beliau orangnya tegas, tidak terlalu banyak basa basi dan langsung to do
point tanpa memberikan penjelasan yang detail untuk pasien barunya. Jika tidak
ditanya yah penjelasannya akan seadanya ajah, mungkin karena pasiennya terlalu
banyak. Untuk kasus saya, malam itu saya langsung di berikan surat rujukan
untuk tindakan laparaskopi 3 hari kemudian :(. Namun teman saya yang program
hamil dengan beliau langsung di minta tes darah lengkap yang biayanya sekitar 7
jutaan tanpa menjelaskan detail item per item test darah yang di lakukan.
Alhamdulilahnya ternyata teman saya sebenarnya saat itu memang sudah hamil
sekitar 2 mingguan, karena setelah tes darah dan kembali konsultasi ke dokter,
dokter menyatakan bahwa dia sedang hamil. Profil Dokter Wahyu bisa di lihat dilink berikut yah.
Kalo saya pribadi kurang sreg
dengan Dokter wahyu alasan utamanya karena nggak kuat sama antriannya yang
panjang banget. Dan waktu konsultasi dengan dokternya jadi kurang maksimal ketika kita
dapat giliran konsultasi nomer buncit. Teman saya sangat menyukai Dokter Wahyu
karena menurut suaminya Dokter Wahyu orangnya detail dan sudah sangat senior
dan berpengalaman. Supaya mendapatkan konsultasi yang maksimal, teman saya selalu
konsultasi di hari Sabtu dan jam 07.30 pagi WIB sudah datang untuk ambil nomer.
RS
Mitra Keluarga Kelapa Gading
Saya ke RS ini kalo tidak
salah untuk mendapatkan second opinion atas tindakan yang di rekomendasikan
oleh Dokter Wahyu untuk tindakan laparaskopi. Saya memilih Dokter Stella
Mansyur, profil nya bisa di temukan disini.
Dokter Stella ini bukan hanya
cantik tapi beliau juga super ramah, friendly, care, baik dan enak untuk di
ajak diskusi atau curhat. Kita bisa berkonsultasi dengan nyaman, karena beliau
memperlakukan kita bukan seperti pasien tapi lebih seperti teman. Berdasarkan
pengalaman saya beliau adalah dokter terbaik yang pernah saya temui. Kamu
bahkan bisa berkonsultasi dengan beliau via whatsup.
Pada tahun 2015, saya akhirnya
memutuskan untuk melakukan laparaskopi dengan beliau. Beliaulah yang sangat
berjasa untuk membantu 'debat' dengan asuransi sehingga tindakan laparaskopi
yang di lakukan untuk saya bukan termasuk tindakan kesuburan tapi lebih
tindakan kesehatan. Laparaskopi di lakukan supaya saya tidak menderita melulu
setiap haid dan kekurangan ‘hb’ setiap bulan karena volume darah yang keluar
terlalu banyak. Asuransi akhirnya menyetujui diagnose dan penjelasan yang
diberikan dokter Stella karena faktanya memang banyak wanita yang berhasil
hamil bahkan memiliki anak sampai 2 atau 3 walaupun dia memiliki kista.
Proses investigasi dari
asuransi sampai akhirnya di setujui sekitar 1 – 1,5 bulanan. Investigasi di
lakukan oleh asuransi karena ketika saya di konfirmasi melalui telepon, saya
menyebutkan bahwa saya pernah ke Dr Wahyu di RS Bunda dan menurut asuransi
berpendapat karena Dokter Wahyu merupakan ahli kesuburan maka mereka mencurigai
tindakan laparaskopi tersebut sebagai tindakan untuk kesuburan. Detail tentang
pengalaman saya laparaskopi akan saya ceritakan di lain kesempatan yah 😊.
RS
Siloam Asri
Saya ke RS ini untuk
berkonsultasi dengan Dokter Ponco Birowo, beliau adalah dokter yang di
rekomendasikan oleh Klinik IVF Morula. Sebenarnya dokter tersebut juga praktek
di RSU Bunda namun karena saat itu kami ingin mengejar jadwal prakteknya
beliau, maka kami memutuskan untuk bertemu dengan beliau di RS ASRI Duren Tiga yang
sekarang namanya sudah berubah menjadi RS Siloam Asri. Profil Dokter Ponco bisadi baca di sini. Dokternya cukup ramah, menjelaskannya secara detail dengan
menggunakan ipad-nya. Namun ketika merekomendasikan tindakan yang harus di
ambil, beliau tidak dapat memberikan jaminan bahwa promil-nya bisa berhasil 😂😂.
Saya
tahu bahwa keberhasilan promil tersebut hanya di tangan Allah SWT namun jika
kita di rekomendasikan untuk suatu tindakan tapi hasilnya belum pasti, yaah
susah juga sih. Jadi beliau hanya memberikan penjelasan yang sangat umum. Pada
saat itu, saya sangat ragu untuk mengikuti rekomendasi yang anjurkan oleh
beliau dan alhamdulilahnya untuk kasus saya keputusan tersebut adalah keputusan
yang tepat dan saya mengetahuinya setelah bulan Agustus 2018 kemarin saya
mengikuti promil di Penang.
Sebenarnya ada beberapa RS dan
dokter lagi yang pernah saya kunjungi seperti di RS Hermina Sunter, RS Hermina
Bogor Yasmi, RS Mita Keluarga Depok, RS Royal Progress dan RS Islam Jakarta.
Namun saya kesana hanya 1x untuk mendapatkan second opinion terutama sebelum
mengambil tindakan laparaskopi atau hanya konsultasi umum, yang dokternya untuk
saya juga tidak terlalu berkesan 😔😔.
Bulan Agustus 2018 kemarin, saya
akhirnya memutuskan untuk melakukan promil di Penang – Malaysia. Bagaimana
cerita promil saya di sana? Tunggu di tulisan saya selanjutnya yah 😉.