RSS

Pilihan Setelah Menikah, Beli Rumah atau Mobil Dulu Yah ?


Sudah lama sekali banyak hal yang ingin saya tulis diblog ini tapi tidak pernah kesampean. Keinginan selalu ada, tapi sayangnya mood tidak sejalan dengan keinginan hehehe….Sekitar 1,5 tahun lalu saya dan suami bingung ingin membeli rumah atau mobil terlebih dahulu? Apakah akan membeli cash atau kredit? Berapa lama jumlah uang yang dapat kami kumpulkan untuk bisa membeli salah satunya. Saat itu, walaupun kami memiliki keinginan untuk membeli rumah atau mobil bukan berarti tabungan kami sudah mencukupi untuk membeli secara cash mobil apalagi rumah :). Mungkin saat itu uang kami hanya dapat membayar DP 20%an saja jika kami memutuskan untuk membeli mobil. Tapi kami tidak segan untuk bermimpi dan mulai mencari cari harga-harga rumah dan mobil. Karena kami yakin mimpi dan sugesti pikiran kita dapat menjadi energi yang luar biasa untuk mewujudkan keinginan ataupun doa kita (prinsip quantum ikhlas).

Beberapa pertimbangan yang terpikirkan oleh kami jika membeli rumah terlebih dahulu: (1) Jika kredit tentunya akan ada tagihan cicilan setiap bulan selama minimal 5 sampai dengan 25 tahun (tergantung berapa lama jangka waktu yang akan kita ambil). Jika sudah ada fixed cicilan tiap bulan sampai segitu lamanya, berarti baru bisa nabung beli mobil setelah rumah lunas dong. (2) Membeli rumah kalo lokasinya strategis harga jualnya bisa naik, tapi sebaliknya jika lokasinya kurang strategis dijual pun akan sulit. (3) Rumah yang tidak segera ditempati biasanya akan ada yang lapuk. (4) Rumah bisa dikontrakin, tapi ketika dikontrakin bisa jadi rumah tersebut kotor tergantung dari si pengontraknya sih. (5) Orang tua masih sangat keberatan kami mengontrak apalagi pindah rumah, maklum nasib hanya 2 bersodara. Pertimbangan jika kami membeli mobil: (1) Mobilitas kami sangat tinggi, sedangkan kendaraan umum dan taksi diJakarta kurang bersahabat. Taksi kalo bukan blue bird pasti ada ajah resehnya yang bikin hati dongkol. (2) Cicilan mobil lebih sebentar 2 – 5 tahun jika dibandingkan dengan cicilan rumah. (3) Harga mobil bukan meningkat seperti rumah tapi malah akan menyusut setiap tahunnya. (4) Biaya perawatan mobil dan service berkala menjadi pengeluaran yang rutin, bukan menjadi investasi seperti rumah. (5) Dengan mobil transportasi untuk kemana-mana mudah, tidak keujanan dan kepanasan. Ya, kira-kira itulah beberapa pertimbangan saya saat galau ingin membeli rumah atau mobil terlebih dahulu. Karena kami merasa mobilitas kami cukup tinggi dan toh orang tua pun masih keberatan kami pindah rumah jadi kami memutuskan untuk membeli mobil terlebih dahulu. Alhamdulilah akhirnya sekitar 1 tahun tepat ulang tahun saya tahun lalu, kami bisa membeli sebuah mobil tanpa kredit. Mobil sederhana yang penting buat kami ada transportasi yang tidak keujanan dan kepanasan, bisa mengangkut lebih dari 4 orang supaya bisa pergi bareng-bareng keluarga, bukan mobil sejuta umat (istilah bapak saya untuk mobil umum yang biasa disewakan), dan yang paling penting mobil tersebut bisa masuk digang sempit rumah orang tua saya…hehehe… Dengan kondisi itu, nggak sulit untuk kami menemukan mobil yang pas. Cita-cita saya dari dulu sebenarnya ingin punya livina, tapi berhubung panjangnya nggak bisa masuk di gangannya jadi nggak bisa dijadiin pilihan sama seperti Rush atau innova yang pingin dijadiin alternatif tapi dengan terpaksa harus dicoret. Pinginnya beli jazz merah, tapi berhubung muatnya cuma 4 sampai 5 orang, jadi dicoretlaah dari pilihan. Freed pun sempat menjadi alternatif pilihan, tapi karena suami kurang suka dengan pintu sliding dan tempat duduknya, akhirnya pilihan jatuh ke Mobilio RS. 


Beberapa bulan terakhir lihat lihat lokasi rumah dan harganya, tiba-tiba saya bilang ke suami…mungkin dulu kita salah ambil keputusan, mungkin seharusnya kita dulu nggak beli mobil baru tapi beli mobil yang second. Kebetulan ada sodara yang membeli mobil livina second dengan harga 130jutaan. Saya bilang sama suami coba dulu kita beli mobil second uang yang keluar cuma 150jutaan, bisa saving 100jutaan untuk beli rumah. Baru siang tadi ketika cerita-cerita dengan teman dikantor yang punya pengalaman beli mobil second, saya merasa bahwa kami nggak salah ambil keputusan dengan membeli mobil baru. Berdasarkan pengalaman mereka biaya perawatan mobil second jauh lebih tinggi jika dibanding mobil baru. Malah biaya perawatannya bisa seperti beli kredit mobil baru yang tiap bulannya ada ajah part yang harus diongkosin. Mungkin mobil second bisa jadi alternatif pilihan untuk orang-orang yang mengerti mesin atau mengetahui dengan jelas siapa si empunya terdahulu.


Bulan ini tepat 1 tahun sejak mobil tsb kami beli, biaya yang harus dikeluarkan untuk pajaknya sekitar 3,5jutaan dan asuransinya 3,5 – 6,2 jutaan tergantung asuransi mana yang dipilih. Mungkin jika 1 tahun lalu saya membeli rumah terlebih dahulu pun saya akan tetap mengeluarkan biaya perawatannya (misalnya listrik, air apalagi jika rumah tersebut tidak ditempati). Jadi kesimpulannya beli rumah atau mobil duluan, kembali ke prioritas masing-masing. Apapun pilihannya pasti ada resiko dan manfaatnya masing-masing. Semoga tahun depan sudah bisa mendapatkan kunci cluster amiinnn allahuma amiin yra...

0 comments:

Post a Comment


# Customized by : eKa daSwinDar ® Copyright June, 2011 Redesign Feb, 2014. All rights reserved #
} }